Senin, 18 Januari 2016





MILIR

Sedikit bernostalgia almarhum Baba saya adalah seorang pedagang sayur,pada masa hidupnya beliau berdagang di pasar petak sembilan kota.
Kegiatan berdagang atau dulunya disebut milir dahulu dilakukan dengan berjalan kaki menuju kota,karena memang transportasi pada waktu itu hanya delman.Biasanya berjalan beramai ramai dengan pedagang lainnya.Dijalan akan berpapasan dengan bermacam macam pedagang yang membawa dagangan beraneka ragam  antara lain :sayur mayur,daun Pisang,buah-buahan dan hasil bumi lainnya.Sepanjang perjalanan sambil bawa pikulan ngobrol antar pedagang.

Menurut beberapa cerita dahulu dikalideres (skarang jl.peta selatan) dulunya ada pondok atau warung kopi ,biasanya para pedagang dari wilayah tanggerang beristirahat di sini sambil minum kopi.Sampai sekarang masih ada disebut kampung pondok dikalideres.

Disepanjang perjalanan akan terus menjumpai pedagang-pedagan lainnya.Tempat lain untuk istirahat dan minum kopi biasanya di pesing koneng.Setelah sampai ke pesing koneng para pedagang akan berpencar ke tujuan pasar masing-masing,ada yang ke petak sembilan,angke,senen,dll.

Sesampainya dipasar menggelar dagangan,menurut cerita baba saya kebanyakan pembeli di pasar petak sembilan sebagian besar orang etnis Cina.
Baba saya hafal perayaan atau hari hari penting cina,karena dengan begitu beliau tahu apa yang harus dijual pada hari-hari tertentu.

Dahulu zaman saya masih sekolah juga sering ikut baba dagang,biasanya pas liburan sekolah,cuma waktu itu sudah ada mobil.Berangkat jam 02.00 nyari dagangan di cengkareng lalu dibawa ke pasar petak sembilan.Kalau dagangan sedang banyak biasanya saya menginap dipasar.Pulang dari pasar uang saku pasti banyak.

Nostalgia almarhum baba saya,Nimun Bin Temben

#Mahrudin Babanjoh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar