Selasa, 22 Maret 2016

BUDAYA MENDONGENG







Semasa kecil , orang tua kita selalu sempatkan waktu buat ngumpul bareng.Biasanya selepas Sholat Maghrib,mengaji,dilanjutkan kumpul keluargaTerkadang apa saja diceritakan ,pengalaman masing masing anggota keluarga,yang sekolah cerita kejadian disekolah,bapak cerita pengalamannya selama bekerja,dan lain sebagainya.

Itu  waktu dulu dimana Media hiburan sangat sedikit,Televisi pun hanya TVRI yang acaranya pun boleh dibilang masih terbatas.Hingga waktu berkumpul dengan keluarga sangat efektif,bandingkan dengan sekarang???

Sekarang Media Hiburan menjamur,belum Media sosial,Game ,acara televisi yang  tidak terbatas,,
Secara tidak langsung kita sudah menciptakan Budaya Baru,,,
ya ..Budaya baru
Budaya dimana kita bersifat sabodo,asyik hidup sendiri,bahkan sama keluarga kita sekalipun

Woowww,,pernah lihat yang lagi maen COC ?? coba Anda ajak ngobrol...mmhhhh,,Cape hati..
atau yang mati gaya gara gara pulsa paketnya abis..perhatikan,,mungkin lebih baik lapar daripada mati gaya karena kaga Eksis di Medsos.
Akhirnya generasi sekarang jadi Lebay(terlalu berlebihan),mudah tersinggung,secara tidak langsung karakternya jauh dari Sosial,cenderung egois

Abang,Mpo,Sodara sekalian,saya cuma sekedar bernostalgia,..
Dulu Zaman saya kecil,Sehabis Magrib,Almarhum Baba saya ngajar mengaji,kebetulan Baba saya Guru ngaji,
Selesai mengajar Baba Saya kadang suka Cerita atau mendongeng,biasanya dongeng kisah para Nabi,atau juga kadang cerita rakyat.
Banyak nilai moral yang terkandung didalamnya,dan yang paling terpenting anak anak diajarkan untuk mengobrol dan saling berinteraksi.
Lalu gantian anak anak juga bercerita pengalamannya seharian,terkadang banyak kejadian lucu,yang bisa menambah keriangan dan keakraban keluarga.

Dunia anak itu Dunia Bermain,Baba sama emak gak pernah membatasi saya bermain,silahkan bermain apa saja,asal.. kalau sudah waktu Beduk Maghrib sudah ada dirumah,jangan keluar lagi kecuali malam minggu itupun masih dibatasi.
waktu berkumpul dengan keluarga efektif,komunikasi anggota keluarga berjalan baik,sehingga satu sama lain saling menghargai.

Sekarang ini saya juga sudah terapkan dirumah,secara perlahan , harus terus dicoba,memang agak sulit,
dirumah saya kalau udah masuk beduk maghrib anak harus sudah ada dirumah,Tivi mati,
Terkadang saya juga suka mendongeng,nah terkadang agak susah memang merubah mainseat anak,  karena anak sudah  terbiasa dengan hiburan televisi,tapi terus lah kita coba, kita coba metode metode yang bisa sedikit menghibur anak,karena tujuan yang terpenting kita bisa menciptakan komunikasi yang baik dengan keluarga tercinta.
Banyak referensi dongeng,saya sengaja beli buku dongeng rakyat,setiap ada waktu luang dengan keluarga saya sempatkan membacakan dongeng.

Budaya kita budaya luhur

Abang,Mpo,sodara Sekalian ...
Mari Kita ciptakan Generasi yang siap menghadapi kemajuan Zaman,
Walaupun Zaman makin maju,tapi Budaya Luhur kita tetap kuat dan tidak tergerus oleh perkembangan Zaman
Kita mulai dari hal yang terkecil,mudah mudahan dimasa yang akan datang akan tercipta generasi yang bisa dibanggakan.


#catatan kecil seorang Bapak

22/3/2016
BabaNjoh


Senin, 21 Maret 2016

PAGELARAN SENI DAN BUDAYA BETAWI ,MILAD KE-1 SANGGAR BEKSI BRONENG SUSUN SIRIH







Minggu 20 Maret 2016

Matahari pagi itu sangat menyengat kulit,seolah membakar semangat warga kampung Sidungkul untuk menyambut Gelaran Seni Budaya Betawi.
Ya..Sanggar Beksi Broneng Susun sirih yang merupakan Member Pagar Budaya Betawi untuk Korwil Tangerang,hari itu sedang menggelar hajat besar.












Sejak Pagi hari warga kampung Sidungkul,Cengklong Kosambi Tangerang,berbondong-bondong datang ke tempat acara.
Acara dibuka dengan Jalan Sehat dan karnaval Budaya yang dipimpin langsung oleh Bapak Camat Kosambi.dan selanjutnya dilakukan prosesi Palang Pintu Penyambutan Tamu
Bapak dan Ibu Camat memimpin Jalan sehat dan Karnaval Budaya

Peserta Jalan Sehat dan Karnaval Budaya
















Prosesi Palang Pintu penyambutan Tamu

Seperti biasa orang Betawi selain jago maen pukul,kudu bisa ngaji,acara selanjutnya pembacaan Ayat suci Al Qur'an yang dibacakan oleh Ustadz Feri,dengan Khidmat




Menjelang Siang Tamu semakin ramai,para undangan sanggar ,warga masyarakat,tokoh agama,tokoh masyarakat ,kepolisian,TNI,berbaur menjadi satu.

Animo Penonton Yang Luar Biasa







Tokoh Masyarakat,tokoh agama,sesepuh Kampung Ikut Hadir




















Dalam kata sambutan nya Bapak Camat sangat antusias dengan kegiatan ini,bahkan apabila ada kegiatan lagi pak camat siap support, "terus berkarya agar daerah kosambi khususnya dan Tangerang pada umumnya semakin maju,dan budaya Betawi akan terus berkembang,"kutipan sambutan Pak Camat.
Pemberian Cenderamata Untuk Bapak Camat Kosambi





Selanjutnya Bapak Lurah Pinan S.H juga dalam kata sambutannya memberikan ruang dan kesempatan untuk pengembangan seni dan Budaya Betawi,dan beliau juga mengapresiasi kegiatan ini sehingga betawi makin maju,bukan hanya di seni budaya nya saja tapi juga Intelektualitasnya.

Pemberian Cenderamata untuk Bapak Lurah Pinan SH



















Bang Mohammad Yasin sebagai ketua Umum Pagar Budaya Betawi,berjanji akan terus berkomitmen dalam Pengembangan dan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi.
KETUM Pagar Budaya Betawi Bang M.Yasin















Dengan berapi api dan penuh semangat Ketua Sanggar Beksi Broneng Susun Sirih Bang Ramin memberikan kata sambutan"dengan Pagar Budaya Betawi kami bisa terus mengembangkan Budaya Betawi,dan kami juga makin banyak sodara,ayo sama sama kita pupuk silaturahmi ini"

Bang Ramin Ketua Sanggar Beksi Broneng susun Sirih

Selanjutnya acara Santunan anak yatim yang langsung diberikan oleh Bang H.Muzamil,yang merupakan Penasehat Pagar Budaya Betawi yang juga Ketua Korwil FBR Jakarta Barat.


Santuan Anak Yatim
Selanutnya acara Pagelaran Budaya Dimulai banyak sanggar sanggar yang sudah mendaftar untuk menampilkan kreatifitasnya.





Matahari makin menyengat kulit,namun tidak menyurutkan semangat para tamu,Acara yang Dipandu duet MC Babanjoh Dan Apray bikin meriah ,seolah penonton tidak mau beranjak dari acara

Duet MC Babanjoh dan Apray

.
Setelah rehat dan melaksanakan sholat Zuhur acara dibuka dengan atraksi manusia petasan Bang Deby Batik.Bang Deby Batik juga menyajikan kreatiftas nya yg laen yaitu sebagai penyair,abang Deby Batik mempunyai banyak karangan syairnya,pada kesempatan itu beliau tampilkan.


Acara semakin meriah dengan kehadiran sabit Band,band betawi yang sudah semakin banyak penggemarnya ,dibuka dengan Lagu Anamindana membuat penononton makin semangat




Menjelang sore Kong Boting yang merupakan Guru besar Beksi Broneng Susun sirih memberikan satu nasehat buat semua agar terus menjaga Budaya Betawi,apa yang udah beliau kasih semuanya kepada muridnya agar dijaga,dan terus menjaga tali silaturahmi.Dalam kesempatan itu juga Kong Boting sedikit menunjukan sejurus dua jurus,luar biasa ,,,umur beliau 70 Tahun,tapi power dan gerakannya masih kuat.
Melihat kong Boting yang masih semangat harusnya kita sebagai generasi penurus makin terlecut semangatnya untuk pengembangan seni Budaya Betawi.

Semangat luar biasa dari Kong Boting Guru Besar Beksi Broneng Susun sirih

Sampai sore hari penonton tetap setia ,karena banyak door Price yang juga semakin membuat semangat penonton.




Sukses terus untuk Sanggar Beksi Broneng Susun Sirih
Semoga Terus semangat dalam mengembangkan Seni dan Budaya Betawi

#Lestari Budaya Betawi

Liputan Babanjoh
Dokumentasi Herdzik







Rabu, 09 Maret 2016

Pengrajin Baju dan Accessories Perlengkapan Tari Tradisional Salah Satu bentuk kreatifitas Sanggar Beksi H.Sulaiman



Rabu,9 Maret 2016

Di temani Ipeh dan Mpo Nda kami bersilaturahmi ke Sanggar Beksi H.Sulaiman Di ps.Nangka Kayu Besar  Jakarta Barat.
Sanggar Beksi H.sulaiman  merupakan salah satu member dari Pagar Budaya Betawi,yang dibina oleh Bang Ust.Toni dan sebagai ketua sanggar Bek Nata.
Ada beberapa bentuk kreatifitas disanggar ini yaitu :Seni pukul Betawi,Palang Pintu Betawi,Tari,baju dan accessories perlengkapan tari tradisional.

Kebetulan hari itu jadwal Lenong Pagar Budaya Betawi melakukan latihan keliling sanggar.Disanggar Beksi H.Sulaiman kami bertemu dengan Bang Yosef salah satu pengurus disanggar tersebut.Obrolan kami mengenai kegiatan disanggar,dan Bang Yosef memberikan info juga bahwa salah satu bentuk kreatifitas disanggarnya ada pengrajin baju dan perlengkapan Tari Tradisional.Tanpa membuang waktu kami langsung meluncur ke tempat pembuatannya.

Bang Chayoen dan Istri tampak sedang sibuk membuat baju dan accesories,namun mereka tetap dengan ramahnya menyambut kedatangan kami.

Bang Chayoen mempunyai anak seorang penari tradisional dan juga anggota dari sanggar beksi H.sulaiman.Pada suatu event di Pagar Budaya Betawi bang Chayoen membuat suatu gebrakan ,biasanya untuk memenuhi perlengkapan tari beliau menyewa atau membeli baju tari.Yang dirasa kurang puas apabila beli,kurang pas lah,begitu kata Bang Chayoen.
Akhirnya Bang Chayoen bersama istri mencoba untuk membuat sendiri dengan modal seadanya,awal pembuatan pengerjaan  memakai jahitan tangan,sungguh luar biasa ,saya melihat  sangat takjub ,baju yang dijahit dengan tangan itu sangat rapi,bang Chayoen dan istri sangat terampil.
Sekarang ini sudah ada mesin jahit nya,jadi lebih cepat pengerjaannya.
Baju jadi yg biasa dibeli  dipasar biasanya Detil dan bahannya suka asal asalan,terkadang tidak sesuai dengan harganya,kurang memuaskan
beda dengan karya bang Chayoen ,bang Chayoen lebih mengutamakan kualitas dalam karyanya agar bisa bersaing.




Bang Chayoen terus mencari referensi untuk memperdalam pengetahuan tentang baju tari.Sekarang ini sudah bisa membuat baju tari dari jenis tarian tradisional beberapa daerah antara lain Betawi,Minang,Sunda,Bali,Jawa,dan tidak menutup kemungkinan semua jenis baju tari tradisional seluruh daerah di Indonesia bisa dibuat.
Dengan kegiatan ini bang Chayoen juga  bisa membuka lapangan pekerjaan kepada warga sekitar sanggar terutama ibu-ibu.

Saya melihat potensi untuk kreatifitas pembuat baju dan Accessories tari tradisional sangat minim di Jakarta,Sangat besar peluangnya .
Dan saya juga berharap dengan terusnya berkarya Seni Budaya Tradisi akan terus lestari.

Silahkan apabila ada kebutuhan properti Tarian Tradisional bisa menghubungi Sanggar Beksi H.Sulaiman yang beralamat di Jl.Kayu Besar RT 10/12 Kel :Tegal Alur Kec :Kalideres Jakarta Barat

Hari semakin sore,kegiatan selanjutnya kami akan melakukan latihan Lenong,Kami pamit untuk melakukan kegiatan selanjutnya.

Sangat besar potensi sanggar yang ada di jakarta
Akan terus tetap lestari Budaya ku


#Liputan Babanjoh
#Dokumentasi : Mpo Nda
#Model peraga:Ipeh